KAJIAN PENANAMAN PADI SAWAH
PADA BERBAGAI SISTIM TANAM
Ardin
Gandhi
BALAI PENYULUHAN PERTANIAN (BPP)
KECAMATAN MASAMBA
KABUPATEN LUWU UTARA
2017
I.
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Setiap upaya pembangunan yang disampaikan melalui
kegiatan penyuluhan, pada dasarnya ditujukan untuk tercapainya perubahan
perilaku. Perubahan perilaku masyarakat
yang dimaksud demi terwujudnya perbaikan mutu hidup yang mencakup banyak aspek,
baik: ekonomi, sosial, budaya, ideologi, politik maupun pertahanan dan
keamanan. Karena itu, pesan-pesan pembangunan yang disuluhkan haruslah mampu
mendorong atau mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan yang memiliki sifat
"pembaharuan" yang biasa disebut dengan istilah
"inovativensess".
Pada budidaya padi telah dilakukan beberapa
inovasi seperti pada sistim tanam.
Sisitim tanam yang biasa digunakan dikalangan petani di Kecamatan
Masamba antara lain adalah sistim tanam tandur jajar/tegel , jajar legowo dan
tanam benih langsung (tabela). Jarak
tanam yang digunakan adalah jarak tanam 20 cm x 20 cm atau 25 cm x 25 cm. Semua
sistim tanam yang digunakan adalah baik dan merupakan anjuran teknologi,
masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Tergantung pemakaiannya disesuaikan dengan
keadaan petani dan spesifik lokasi. Untuk itu perlu dicobakan terhadap sistim
tanam yang dimaksud sehingga dapat memberikan gambaran dan referensi kepada PPL
dalam memberikan saran dan pertimbangan kepada petani untuk sistim tanam
tersebut.
1.2.
Tujuan
Tujuan dilakukan
kajian ini adalah untuk mengetahui perbedaan antara sistim tanam benih langsung
(Tabela) dan jajar legowo 2:1 dan 4:1.
II.
METODE
2.1.
Waktu dan
Tempat
Kajian ini
dilakukan pada MT. Asep 2017
mulai pada Bulan Agustus s/d
November. Tempat pelaksanaan di lahan percobaan
Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara.
2.2.Alat dan Bahan
Alat yang digunakan meliputi : Traktor pengolah tanah, cangkul, skop,
parang, penggaris dan alat tulis menulis.
Bahan yang digunakan adalah :
Benih padi varietas Inpari-32 = 12,5 kg/0,5 ha
Pupuk NPK Phonska =
150 kg/0,5 ha
Pupuk Urea =
100 kg/0,5 ha
2.3.Pelaksanaan
Pengolahan Tanah
Olah tanah dilakukan 3 (tiga) minggu sebelum semai untuk
Tapin dan Tabela. Tanah dilakukan pengolahan secara sempurna dengan menggunakan
traktor secara 2 (dua) tahap. Tahap
pertama pembalikan lapisan tanah dengan menggunakan bajak. Petakan yang sudah dibajak kemudian direndam
air dan dibiarkan selama 1 minggu. Tahap
kedua dilakukan penghancuran tanah agar menjadi halus dan berlumpur dan
dilanjutkan dengan perataan. Pada pengolahan tanah akhir sekaligus diberikan
pupuk organik sehingga pupuk lebih mudah disebar dan merata. Petakan selanjutnya dibuat bedengan disiapkan
pesemaian untuk sistim tanam jajar legowo (tanam pindah) dan seminggu setelah
semai dilanjutkan dengan tabela dengan menggunakan “pipa” pada petakan yang
menggunakan sistim tanam benih langsung.
Penanaman
Untuk tanam
pindah dilakukan penanaman pada umur bibit 21 hari atau 10(sepuluh) hari
setelah “tabela”. Penanaman dilakukan
pada petakan-petakan sesuai dengan sistim tanam yang digunakan.
Pemupukan
Pupuk diberikan secara bertahap sebanyak 3 (tiga)
kali. Sebagai pupuk dasar diberikan
sekaligus dosis pupuk NPK ditambah dengan 1/3 dosis pupuk N. Pemupukan susulan kedua dan ketiga hanya diberikan sisa pupuk N.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengendalian dilakukan dengan prinsip
pengendalian hama terpadu (PHT) tanaman dilakukan pengamatan setiap minggu dan
dilakukan pengendalian bila kerusakan yang ditimbulkan melewati ambang ekonomi.
Pemanenan
Pemanenan dilakukan bila tanaman padi 85-90 %
mulai menguning atau pada umur ± 110-115 HSS.
Pemanenan dilakukan terlebih dahulu dengan mengambil ubinan pada
tiap-tiap petakan sesuai sistim tanam.
2.4.
Variabel Pengamatan
Petakan-petakan yang akan diamati terlebih dahulu ditentukan
tanaman sampel sebanyak 10 (sepuluh) rumpun dan dilakukan secara acak. Parameter yang diamati meliputi : tinggi tanaman, jumlah anakan dan hasil
ubinan.
2.5.Analisa Data
Data yang didapat
dari pengamatan akan dikumpulkan dan diolah secara statistik.
III.
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1.Tinggi Tanaman
Tinggi tanaman diukur pada umur tanaman 2,3,4,dan 5 MST
diukur mulai pangkal batang hingga ujung daun tertinggi dari tanaman sampel.
Rata-rata tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Rata-rata Tinggi Tanaman (cm)
Sistim Tanam
|
Tinggi Tanaman (MST)
|
Rata-rata
|
|||
2
|
3
|
4
|
5
|
||
Tabela
|
50,4
|
62,5
|
65,51
|
66,85
|
61,20
|
Legowo 2:1
|
45,5
|
59,3
|
70,30
|
70,80
|
61,48
|
Legowo 4:1
|
63,7
|
69,8
|
77,15
|
82,60
|
73,31
|
Hasil analisis statistik (Lampiran 1) terdapat perbedaan yang sangat nyata antara
sistim tanam yang dicobakan. Berdasarkan
rata-rata tinggi tanaman diatas dapat dilihat bahwa sistim tanam dengan jajar
legowo 4:1 mempunyai rata-rata tinggi tanaman tertinggi dibanding sistim tanam
yang lainnya.
3.2.Jumlah Anakan
Jumlah anakan per rumpun tanaman pada umur 2,3,4 dan 5 MST dapat dilihat
pada tabel 2.
Tabel 2. Rata-rata Jumlah Anakan per Rumpun
Sistim Tanam
|
Jumlah Anakan (MST)
|
Rata-rata
|
|||
2
|
3
|
4
|
5
|
||
Tabela
|
20,5
|
22,9
|
21,9
|
21,8
|
21,78
|
Legowo 2:1
|
12,4
|
18,6
|
22,5
|
23,8
|
19,33
|
Legowo 4:1
|
19,6
|
20
|
23,7
|
19,9
|
20,80
|
Dari hasil analisis statistic menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang
nyata antara sistim tanam yang
digunakan. Dari tabel diatas dapat
dilihat bahwa rata-rata jumlah anakan tertinggi berturut-turut diperoleh dari
sistim Tabela, Legowo 4:1 dan Legowo 2:1.
3.3.Produksi Gabah Panen (Ton/ha)
Hasil ubinan dari sitim tanam yang dikaji dapat dillihat pada tabel
dibawah ini.
Tabel 3. Rata-rata Hasil Ubinan
(kg/ha)
Sistim Tanam
|
Ubinan (kg)
|
Rata-rata
|
Provitas
(ton/ha)
|
Produksi
(ton)
|
||
1
|
2
|
3
|
||||
Tabela
|
3,6
|
3,5
|
3,7
|
3,6
|
5,76
|
1,44
|
Legowo 2:1
|
2,75
|
2,9
|
2,6
|
2,75
|
4,32
|
0,54
|
Legowo 4:1
|
4,7
|
4,3
|
4,5
|
4,5
|
7,2
|
0,9
|
Hasil
analisis sidik ragam (Lampiran 1) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang
sangat nyata pada sistim tanam yang dicoba terhadap bobot ubinan. Dari tabel 3
diatas dapat dilihat perbedaan bobot ubinan di hasilkan dari sistim tanam
Legowo 4: 1 yaitu sebesar 4,5 kg atau setara dengan 7,2 ton/ha.
Hasil
produksi masing-masing sistim tanam yang digunakan adalah Tabela = 1,44
ton/0,25 ha , Legowo 2:1 = 0,54 ton/0,125 ha dan Legowo 4:1 = 0,9 ton/0,125 ha.
IV.
KESIMPULAN
4.1.Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dari kajian
sistim tanam padi sawah diatas dapat disimpulkan bahwa :
Terdapat perbedaan antara sistim tanam yang
dicobakan yaitu sistim tanam Tabela,
Legowo 2:1 dan Legowo 4:1 terhadap Tinggi Tanaman dan hasil ubinan. Hasil
ubinan tertinggi di peroleh dari sistim tanam Jajar Legowo 4:1 yaitu rata-rata
ubinan 4,5 kg atau setara dengan 7,2 ton per hektar.
4.2.Saran
Hendaknya
hasil kajian ini dapat dipergunakan sebagai rekomendasi acuan, dengan berbagai
pertimbangan seperti analisa usaha dsb.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonimous,
2014. Inovasi Teknologi Pertanian Ramah Lingkungan dan Berdaya Saing. Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Kementrian Pertanian. Jakarta, 2014.
Andar,
2014. Keuntungan Budidaya Tanaman Dalam Pot. http://budidayasda.blogspot.co.id
(diakses pada 02 Nov 2017).
Samsiah,
2016. Peranan Inovasi Dalam Pembangunan Pertanian. http://pengantarekonomipertanian.blogspot.co.id/
(diakses 02 Nov 2017)
Lampiran 1.
Tabel Rata-rata Tinggi Tanaman
Padi umur 2,3,4 dan 5 MST (cm)
Tanaman Sampel
|
SISTIM TANAM
|
||
Tabela
|
Legowo 2:1
|
Legowo 4:1
|
|
1
|
57,88
|
62,00
|
74,00
|
2
|
62,50
|
64,25
|
73,50
|
3
|
60,63
|
61,00
|
73,75
|
4
|
65,23
|
62,25
|
73,08
|
5
|
67,25
|
61,75
|
71,43
|
6
|
60,50
|
62,25
|
75,70
|
7
|
60,63
|
60,50
|
76,63
|
8
|
58,75
|
57,25
|
68,08
|
9
|
58,88
|
60,25
|
74,25
|
10
|
59,80
|
63,25
|
72,73
|
Total
|
612,03
|
614,75
|
733,13
|
Rata-rata
|
61,20
|
61,48
|
73,31
|
Tabel Rata-rata Jumlah Anakan
per Rumpun
Tanaman Sampel
|
SISTIM TANAM
|
||
Tabela
|
Legowo 2:1
|
Legowo 4:1
|
|
1
|
17,75
|
20,50
|
27,25
|
2
|
17,75
|
20,50
|
17,75
|
3
|
20,75
|
19,75
|
25,25
|
4
|
22,50
|
21,50
|
18,75
|
5
|
25,25
|
19,50
|
18,25
|
6
|
26,75
|
16,50
|
23,00
|
7
|
24,50
|
20,50
|
16,25
|
8
|
22,00
|
15,25
|
20,25
|
9
|
23,75
|
20,00
|
23,00
|
10
|
21,78
|
19,33
|
20,80
|
Total
|
222,78
|
193,33
|
210,55
|
Rata-rata
|
22,28
|
19,33
|
21,06
|
Tabel Rata-rata Hasil Ubinan (kg)
Tanaman Sampel
|
SISTIM TANAM
|
||
Tabela
|
Legowo 2:1
|
Legowo 4:1
|
|
1
|
3,60
|
2,75
|
4,70
|
2
|
3,50
|
2,90
|
4,30
|
3
|
3,70
|
2,60
|
4,50
|
Total
|
10,80
|
8,25
|
13,50
|
Rata-rata
|
3,6
|
2,75
|
4,500
|
Lampiran 2
Tabel Analisis Sidik Ragam Tinggi Tanaman
SK
|
JK
|
DB
|
KT
|
Fhit
|
F tab
|
Sistim tanam
|
956,1759
|
2
|
478,0879
|
79,3649**
|
3,35
|
Galat
|
162,6459
|
27
|
6,023921
|
||
Total
|
1118,822
|
29
|
Tabel Analisis Sidik Ragam Jumlah Anakan per Rumpun
SK
|
JK
|
DB
|
KT
|
Fhit
|
F tab
|
Sistim tanam
|
43,78179
|
2
|
21,8909
|
2,62
|
3,35
|
Galat
|
225,2279
|
27
|
8,341773
|
||
Total
|
269,0097
|
29
|
Tabel
Analisis Sidik Ragam Hasil Ubinan
SK
|
JK
|
DB
|
KT
|
Fhit
|
F tab
|
Sistim tanam
|
4,595
|
2
|
2,2975
|
95,07**
|
5,14
|
Galat
|
0,145
|
6
|
0,024167
|
||
Total
|
4,74
|
8
|
Keterangan : Tingkat kepercayaan (α) 95 %
Lampiran
3.
Pengambilan ubinan |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar